Tsundere (ツンデレ) adalah
salah satu bentuk proses pengembangan karakter Jepang yang menggambarkan perubahan sikap seseorang yang awalnya dingin dan bahkan kasar terhadap orang lain sebelum perlahan-lahan menunjukkan sisi hangat kepadanya.
Kata ini berasal dari kata tsun tsun (ツンツン) yang
berarti membuang muka dengan jijik, ditambah dere dere yang tsu
tsus sususus berarti menjadi penuh kasih sayang atau sedang
jatuh cinta.Selain
itu, kata ini juga dipakai untuk menggambarkan seseorang yang "biasanya
menunjukkan sikap dingin, namun di depan orang yang disukainya, sikap tersebut
berubah menjadi penuh kasih sayang."
Dalam budaya populer
- Tsundere natural (sifat bawaan): sifat tsundere yang paling umum dan paling banyak dijumpai. Sifat tsun-tsun pada mulanya muncul dari perasaan cemas karakter yang bersangkutan, atau sebagai reaksi spontan untuk lari dari perasaan gugup. Perasaan ini muncul dengan spontan, bahkan dalam beberapa kasus karakter yang bersangkutan tidak menyadari perbuatannya sendiri. Ada berbagai macam tekanan yang dapat mengakibatkan kondisi mental gugup, bergantung pada sensitivitas perasaan karakter. Tipe tsundere yang satu sebetulnya relatif lebih mudah di tangani daripada tipe tsundere yang lain.
· Tsundere narsisme:sifat tsundere ini muncul sebagai akibat dari sifat narsis dari
karakter yang bersangkutan.
Perilaku tsun-tsun dan dere-dere darinya memang murni
disebabkan sifatnya yang berpusat pada diri sendiri. Karakter seperti in
paling sulit menerima koreksi dan opini.
· Tsundere ojou: sifat tsundere yang muncul sebagai akibat latar belakang
kehidupan dari karakter yang menerapkan gaya hidup superior. Karakter seperti
ini melibatkan sifat gengsi yang memicu perilaku tsun-tsun. Pada kasus ini
karakter yang bersangkutan akan menempatkan dirinya sebagai orang yang lebih
sulit dijangkau meskipun sesungguhnya ia ingin didekati. Seringkali apa yang
diutarakan atau diekspresikan berbeda dengan apa yang sebenarnya ada dalam
perasaannya. Sekali titik kelemahannya ditemukan, maka karakter tersebut tidak
lagi mempunyai alasan ataupun kekuatan untuk menutupi perasaan yang
sesungguhnya. Ia dengan segera akan menunjukkan sifat dere-dere.
· Deviant tsundere : jenis tsundere yang paling berbahaya dari semuanya.
Fase tsun-tsun harus dilewatinya dalam keadaan berbeda dari norma
yang biasa sehingga kemungkinan besar akan mengancam kehidupan karakter lain.
Keadaan deviant tsundere ini biasanya terjadi di kalangan karakter
jahat atau pada karakter-karakter yang lebih menyukai darah daripada perasaan.
· Tsundere pragmatis: klasifikasi terbaru tsundere.
Karakter ini cenderung bersikap pragmatis, menanggapi
segala sesuatu secara serius, terlalu berpaut pada peraturan, dan biasanya
sebagai karakter tsukomi yang memiliki selera humor yang rendah.
Namun karena sikapnya yang selalu serius, pada suatu waktu ia nantinya berubah
menjadi bersikap lembut, sama dengan aura moe tsundere lainnya, sehingga
karakter ini secara resmi diklasifikasikan sebagai tsundere.
· Extrovert tsundere: tsundere yang muncul pada
karakter yang ceria, ramai, banyak tingkah, ekspresif atau dengan kata lain
ekstrover. Jenis ini merupakan manifestasi tsundere yang paling kekanakan
dibandingkan tsundere lainnya. Pada tipe tsundere ini, karakter yang bersangkutan
akan melakukan hal apapun untuk dapat mendekati karakter lainnya, biasanya
tingkah laku yang jahil atau mengganggu karakter lain, dan inilah
fase tsun-tsun.
· Introvert tsundere: Kebalikan dari extrovert
tsundere, dan hanya berlaku pada karakter yang pendiam. Kecenderungannya untuk
menyembunyikan perasaan sesungguhnya muncul karena sifat introvernya sendiri.
Dalam kata lain, karakter ini pada dasarnya memang tertutup.
Reaksi tsun-tsun kemungkinan besar hanya terjadi secara verbal; tipe
ini untuk selanjutnya disebut "dandere".
No comments:
Post a Comment